Kantor Penghubung Provinsi Riau di Jakarta tak ubahnya seperti Kedutaan Besar (Kedubes) Indonesia di negara lain. Semua hal terkait kepentingan Riau di ibukota negara maupun secara nasional, banyak bertumpu di sana. Berikut catatan Pemimpin Redaksi MataPers.com, Tun Akhyar, yang berkesempatan bertamu ke "Kedubes Riau" di Jakarta belum lama ini.
BERADA di "jantung" republik, persisnya di Jalan Otto Iskandardinata (Otista) nomor 107, Jakarta Timur, Kantor Penghubung Provinsi Riau terlihat sejuk dipandang mata dengan warna khas Melayu. Bangunan berlantai dua yang dipenuhi mobil-mobil berplat merah bertuliskan "BM..." itu kini dipimpin Erisman Yahya, MH, putera Pangean, Kuantan Singingi. Ia diamanahkan menjadi "Duta Besar" (baca: Kepala Badan Penghubung) Pemerintah Provinsi Riau oleh Gubernur Syamsuar awal tahun 2020 silam.
Meski baru sekitar setahun menjadi Kaban Penghubung, sudah banyak perubahan yang terlihat di "Kedubes" Riau di Jakarta. Tidak hanya kantor yang tertata rapi, termasuk ruang kerja dan istirahat Gubernur Riau yang baru saja selesai direnovasi, tetapi juga fasilitas pendukung lainnya, termasuk armada transportasi bagi pejabat dan tokoh-tokoh masyarakat Riau yang sedang ada tugas ke ibukota negara, sudah dibenahi Erisman.
Selain karena faktor kejelian, kemampuan manajerial dan sikap antusias dalam menjalankan tugas-tugas yang dipercayakan kepadanya, pengalaman Erisman yang pernah bertahun-tahun ditugaskan di sana, membuat dia paham betul apa yang harus dikerjakan sebagai pimpinan tertinggi di Kantor Badan Penghubung Pemprov Riau itu. Jauh sebelum menjadi Kabag Humas dan kemudian Kabid Infokom Diskominfo Pemprov Riau termasuk Sekretaris Komisi Informasi Riau, Erisman lama bertugas di kantor "Kedubes Riau" tersebut. Mulai dari staf biasa hingga Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Badan.
Pengalaman sewaktu masih menjadi "anak bawang" itulah yang membuat Erisman dengan cepat bisa menyesuaikan diri dengan "penugasan" baru yang diberikan Gubernur Syamsuar. Selain tugas-tugas rutin yang menjadi tupoksi dan kewenangannya, Erisman juga mampu melakukan berbagai terobosan dan inovasi-inovasi yang mungkin belum sempat jadi "pemikiran" para pendahulunya.
Misalnya saja soal mobil-mobil dinas yang tersedia cukup banyak di kantor penghubung, namun kondisinya mulai memprihatikan karena dimakan usia. Erisman dengan gerak cepat melakukan pendataan dan membuat keputusan. Dari sekitar 25 unit mobil dinas yang dikelola oleh "Kedubes Riau" di Jakarta, termasuk satu mobil dinas Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, tercatat hanya 16 unit yang dinilai layak pakai. Sisanya, karena kondisinya sudah sangat uzur, kemudian dilelang dan kini prosesnya sedang dilaksanakan oleh BPKAD Riau.
Kecuali mobil dinas Gubernur dan Wagub, selebihnya armada yang dikelola Kantor Penghubung keluaran pabrikan tahun 2004-2005. "Kalau mobil dinas Pak Gubenur atau Pak Wagub keluaran tahun 2016. Jenisnya Alphard dan merupakan mobil dinas zamannya Gubernur Pak Andi (Arsyadjuliandi Rachman,red)," tutur Erisman kepada MataPers.com di kantornya belum lama ini.
Untuk mobilitas di Jakarta yang tinggi, padat dan macet, menurut Erisman, mobil-mobil yang ada di Kantor Penghubung Riau itu sebenarnya sudah tergolong tua. "Tapi kita sama-sama pahamlah dengan kondisi saat ini. Jadi, kami maksimalkan apa yang ada saja," ujar Erisman.
Dengan anggaran yang terbatas, Erisman kemudian merawat seluruh mobil-mobil lama itu menjadi tetap layak pakai. "Mana yang masih layak pakai, kita perbaiki dan cat ulang kembali. Sehingga tetap terlihat bersih, nyaman dan aman digunakan tamu-tamu dari Riau yang menggunakannya di Jakarta. Sedangkan armada yang memang sudah sangat berat untuk diperbaiki, saat ini sedang dalam proses lelang oleh BPKAD Riau," katanya.
Erisman juga membuat terobosan baru untuk para driver mobil-mobil dinas tersebut. Selain diberikan pakaian seragam yang wajib digunakan selama mendampingi para tamu provinsi di Jakarta, Erisman juga mengingatkan mereka agar selalu berpenampilan bersih, rapi serta bersikap sopan dan ramah. "Mereka kan supirnya pemerintah dan yang mereka bawa atau dampingi itu tamu-tamu dari Riau. Jadi, para driver mestilah rapi, bersih dan ramah," kata Erisman.
Penerapan disiplin yang tinggi kepada seluruh driver juga menjadi perhatian Erisman. Selain soal seragam kerja, dia selalu mewanti-wanti para supir agar setiap selesai bertugas membersihkan dan mencuci kenderaannya, sehingga esok harinya saat bertugas lagi mengantarkan tamu-tamu kondisi mobil tetap bersih dan nyaman. "Biasanya kalau saya lihat ada mobil-mobil dinas di pool yang tidak bersih, saya foto dan kirimkan ke whatsApp mereka untuk segera dicuci kembali," terang Erisman.
Tentu saja soal pengelolaan mobil-mobil operasional, baru bagian kecil dari pekerjaan rutin Erisman. Sebagai Kaban Penghubung tugas-tugas penting Erisman memang tak ubahnya seperti seorang "duta besar". Apapun kepentingan Pemprov Riau di ibukota negara, hampir keseluruhannya menjadi tupoksi dan kewenangan anak muda religius ini.
Bersama sekitar 150 pegawai Pemprov Riau yang ditempatkan di sana, Erisman mesti bisa mengakomodir segala kepentingan Riau. Mulai dari perpajangan tangan tugas-tugas kedinasan Pemprov dan Pemkab/Pemko di Riau ke seluruh kementrian hingga presiden, menjadi humas dan protokol pejabat dan tokoh-tokoh masyarakat Riau yang sedang bertugas ke Jakarta. Dan, yang tidak kalah pentingnya mempromosi Riau baik pariwisata, budaya maupun produk-produk khas Riau serta tugas-tugas sosial kemasyarakatan.
"Kantor Penghubung itu bagaikan miniatur Riau di "jantung" republik. Selain itu ini kan menyangkut marwah, nama baik, Provinsi Riau di ibukota negara dan tingkat nasional. Jadi, wajar saja bila tugas-tugas yang diembankan kepada Badan Penghubung sangat banyak, lintas sektoral dan multi-bidang," tutur Erisman. "Ya mirip-mirip peran Kedubes kita di negara lain, tentu dengan skala yang lebih kecil," kata Erisman lagi sambil tersenyum.
Lalu, apa saja yang sedang dirancang dan sudah dilakukan Erisman setahun terakhir, sejak ditugaskan Gubernur Syamsuar menjadi "Dubes Riau" di Jakarta, simak catatan Pemred MataPers.com, pada edisi selanjutnya, besok. (**)
Komentar Anda :