JAKARTA, MataPers - Kecerdasan buatan atau AI sekarang bisa ditemukan dengan mudah di perangkat seperti smartphone. Tapi, tugas AI dalam perangkat sebenarnya tidak semudah yang dibayangkan.

Ada banyak tantangan yang perlu ditaklukkan AI di sebuah perangkat. Misalnya, permintaan tugas-tugas yang dikerjakan harus cepat dan kompleks yang diperintahkan.

“Itu tidak hanya bisa dilakukan oleh satu aplikasi, satu framework. Kita juga mau cepat. Saat motret kita harus langsung tahu night mode aktif, jadi banyak sekali challenge-nya. Sudah inginnya banyak, baterainya maunya irit dan ukurannya kecil,” kata Senior Manager Business Development Qualcomm Indonesia Dominikus Susanto saat event Qualcomm Academy 3.0 di Kolega, Jakarta, Jumat (28/6/2019) kemarin.

Kendati demikian, Dominikus juga menjelaskan smartphone saat ini sangat diperlukan. Hal itu untuk menghindari proses pencarian data yang lama.

“Kenapa device harus bisa AI? Karena data kan harus ada di cloud. Nah, proses pencarian data melalui berbagai perintah itu terjadi di device atau handphone, tidak usah ke cloud supaya bandwidth jadi tidak besar. Karena kalau seluruhnya di cloud, akan besar bandwidth-nya,” ujarnya.

Smartphone bukan satu-satunya perangkat yang saat ini ditopang AI. Perangkat Internet of Things (IoT) seperti smart speaker juga ditopang oleh kecerdasan buatan. Pemanfaatan AI di masa mendatang juga banyak. Misalnya, robotic, pertanian, kesehatan, mobil otonom, dan sektor lainnya. (mp01)

Sumbe: iNews.Id